Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal saleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Solat dirasakan manis dan asyik. Tersa seolah-olah bertemu kekasih. Masa berlalu terlalu singkat. Manakala orang yang tidak mendapatkan hidayah ini akan merasa malas dalam beramal saleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat. Allah swt. berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, nescaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al An’am 6: 125).
Maksud "Dia melapangkan dadanya untuk Islam" ialah mereka yang mendapatkan hidayah akan merasa mudah melaksanakan ajaran-ajaran Allah, dadanya lapang tanpa beban. Manakala yang dimaksudkan dengan "nescaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit" ialah mereka yang tidak mendapatkan hidayah akan merasa malas dalam beramal saleh saat melaksanakan perintah dan maenjauhkan larangan Allah swt.
Rasulullah saw bersabda: Perkara dunia yang aku suka ialah wanita, wangian dan aku jadikan solat sebagai buah hatiku". (H.R. Bukhari)
2. Merasakan kerinduan kepada Allah.
Orang yang mendapatkan hidayah, setiap ruang hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah swt. Jika nama Allah swt. disebut, akan bergetar hatinya; kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan solat, dan mengeluarkan zakat sebagai meluahkan rasa syukur atas nikmat yang diterimanya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan solat dan yang menafkahkan sebahagian daripada rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa darjat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (Q.S. Al Anfal 8: 2-4)
3. Konsisten atau Istiqamah.
Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut, “ … Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Ali Imran 3: 101). Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia istiqamah melakukannya.” (H.R. Baihaqi)
Keteguhan mereka dalam memegang ajaran agama diumpamakan dalam ayat 24 hingga 25 surah Ibrahim.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (la Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (Q.S. Ibrahim 14: 24-25)
4. Bersemangat dalam mempelajari dan memahami ilmu.
Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus difahami, bukan sekadar diyakini. Kefahaman dalam Islam amat penting untuk melahirkan amalan yang tepat. Ada orang yang boleh menghafal ilmu tetapi tidak memahaminya lalu jadi seperti burung kakk tua yang hanya tahu bertutur tetapi tidak memahami apa yang dituturkannya.Rasulullah saw. bersabda, ”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia berikan kepadanya kefahaman dalam beragama.”
5. Sabar menghadapi pelbagai ujian.
Allah swt. memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal. “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk 67 : 2)
Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut. “Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al Baqarah 2: 155-157)
Pada akhir ayat di atas tertulis dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ini merupakan kunci kata ayat yang menegaskan bahwa orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk atau hidayah-Nya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan